
Beredar informasi tentang penggunaan obat bius setelah vaksin Covid 19 menyebabkan kematian. Informasi tersebut salah, termasuk kategori konten yang menyesatkan. Faktanya beberapa dokter menyatakan bahwa tidak ada hubungannya obat bius dengan pemberian vaksin.
Mengutip tempo.co Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan klaim tersebut tidak benar. “Secara teori juga tidak ada hubungannya antara pemberian vaksinasi dengan penggunaan obat anestesi, sepanjang itu memang atas indikasi, misalnya memang harus menjalani tindakan operatif,” jelasnya.
Dilansir dari liputan6.com , dr. Muhamad Fajri Adda’i yang juga relawan dan edukator Covid 19 juga menegaskan bahwa tidak ada masalah jika setelah divaksin covid-19 melakukan anestesi atau minum obat-obatan lain. Namun yang dilarang adalah obat-obatan yang menganggu pembentukan sistem imun karena efektivitas vaksin bisa berkurang.
Dikutip dari katadata.co.id , Asosiasi Dokter Gigi Malaysia (MDA) juga telah membantah informasi tersebut. Klaim bahaya anestesi gigi usai vaksinasi adalah salah dan sesat. Tidak ada bukti ilmiah atas dugaan itu.
Leave a comment