
Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan video yang menyebut sejumlah atlet meninggal dunia karena terkena Sudden Arrythmic Death Syndrome (SADS) atau kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung setelah divaksin covid-19. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Dalam postingan video berdurasi 58 detik itu terdapat potongan-potongan video atlet yang tiba-tiba pingsan atau terjatuh di lapangan.
Selain itu terdapat potongan artikel mengenai meninggalnya atlet di seluruh dunia karena serangan jantung. Postingan ini disertai narasi:
“Mysterious deaths of athletes around the world following the rollout of experimental mRNA vaccines is being written off in the media as “sudden adult death syndrome (SADS).”
This is the price of people allowing themselves to be ruled by Satanic leaders, Zionists, and international finance capital”
atau dalam Bahasa Indonesia
“Kematian misterius atlet di seluruh dunia setelah peluncuran vaksin mRNA eksperimental sedang ditulis di media sebagai” sindrom kematian orang dewasa mendadak (SADS).”
Ini adalah harga dari orang-orang yang membiarkan diri mereka diperintah oleh para pemimpin setan, Zionis, dan modal keuangan internasional”
menelusuri dengan memasukkan kata kunci “vaccines covid-19 SADS” di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel berjudul “Covid-19 vaccines not linked to Sudden Arrhythmic Death Syndromes” yang tayang di AFP Fact Check pada 25 Juni 2022.
Di sana terdapat penjelasan Cyrus Hadadi, Direktur Asosiasi Penelitian Aritmia Jantung di Medstar Heart&Vascular Institute, Washington.
“Sebagai kardiologis kami sudah menangani SADS selama bertahun-tahun. Tidak ada bukti bahwa SADS disebabkan oleh vaksin covid-19,” ujar Hadadi.
“Setiap kasus SADS memang unik, namun kebanyakan adalah karena faktor keturunan dari orang tuanya,” katanya menambahkan.
Selain itu ada penjelasan dari Health Canada bahwa tidak ada peningkatan laporan SADS sejak vaksin covid-19 mulai diluncurkan.
“Hingga saat ini tidak ada laporan SADS setelah vaksinasi Covid-19 yang disampaikan ke Badan Kesehatan Masyarakat atau Kesehatan Kanada. Manfaat vaksin yang sudah disahkan di Kanada lebih besar daripada risikonya,” bunyi pernyataan Health Canada, 23 Juni 2022 pada AFP Fact Check.
Leave a comment